Saturday, October 15, 2011

Pidato Presiden Soekarno "Ganyang Malaysia"

Kalau saat ini kita kalang kabut dan berpolemik apakah benar beberapa titik di perbatasan diklaim malaysia, mungkin kita telah melupakan sejarah (klo kita ingat sejarah kita gak akan kalang kabut dan akan tegas), Presiden Soekarno berpesan  JAS MERAH (“Jangan sekali-kali melupakan sejarah!”), Dan itu benar, sekaranglah saatnya untuk mengingatkan kembali mengenai pidato beliau mengenai "Ganyang Malaysia", yang menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang besar, punya harga diri, berwibawa dan tegas.

 
Latar belakangnya adalah ketika di tahun 1961 Inggris menggabungkan koloninya di kalimantan bagian utara dengan semenanjung malaya dengan nama konfederasi Malaysia, rencana ini ditentang oleh Pemerintahan Indonesia; Presiden Soekarno berpendapat bahwa Malaysia hanya sebuah boneka Inggris, dan konsolidasi Federasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Inggris di kawasan ini, sehingga mengancam kemerdekaan Indonesia (source: wikipedia).
Penentangan pemerintah Indonesia tersebut menimbulkan aksi demontrasi di kuala lumpur malaysia, para demonstran menyerbu gedung KBRI, merobek-robek foto Presiden Soekarno, membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan PM Malaysia Tunku Abdul Rahman dan memaksanya menginjak (di situs malaysia menyebutkan PM Malaysia menolak menginjak). Dan hal inilah yang membuat Presiden Soekarno marah dan menyatakan "Ganyang Malaysia" berikut pidato beliau yang sangat bersejarah:

"Kalau kita lapar itu biasa
Kalau kita malu itu juga biasa
Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar!

Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan itu!
Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu

Doakan aku, aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan sebagai peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.

Serukan serukan keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki Gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.

Yoo...ayoo... kita... Ganjang...
Ganjang... Malaysia
Ganjang... Malaysia
Bulatkan tekad
Semangat kita badja
Peluru kita banjak
Njawa kita banjak
Bila perlu satoe-satoe!"

Soekarno.

Itulah pidato Presiden saat itu, Indonesia negara besar yang punya harga diri.


Artikel terkait:
Fakta sejarah: Sebuah kongsi dagang mengawali penjajahan #1

No comments:

Post a Comment