Saturday, August 11, 2018

Kerangka awal pembuatan animasi


Perkembangan film animasi saat ini sangat luar biasa pesatnya. Jika dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu sudah jauh berbeda. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor, bisa dari faktor teknologi yang semakin berkembang, bisa dari faktor talent yang semakin terlatih dan berpengalaman. 
Faktor talent disini bisa dari aktor, sutradara, penulis, tim properti dan juga sebagaimana kita tahu para animator. Disini kita akan mengupas mengenai bagaimana animator dapat merangkai ribuan gambar sehingga bisa disuguhkan dalam bentuk film animasi.
Bagaimana sebuat film animasi dibuat memerlukan proses yang tidak sederhana. Tetapi dengan tehnik terstruktur, dengan persiapan yang terkonsep proses pembuatannya jadi lebih mudah dan menyenangkan. Berikut merupakan konsep, kerangka awal pembuatan animasi.
1. Membuat naskah cerita
Dari ide cerita yang sudah ada, seorang scriptwriter akan menulis naskah. Dalam naskah ditulis cerita yang akan digambarkan. Kemudian ditulis dialog dalam alur cerita, ekspresi, gerakan karekter. Harus dipastikan secara detail apa yang kemudian akan dibuat dalam animasi.
2. Membuat Story Line dan Storyboard 
Dari naskah yang telah dibuat sebelumnya akan dirancang sebuah Story Line dan Storyboard oleh Story Line maker. Proses pembuatannya dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan atau bisa menggunakan aplikasi seperti Microsoft PowerPoint, Adobe Illustrator, atau aplikasi lainnya.  Storyboard oleh Story Line  ini dibuat untuk menjadi konsep awal bagaimana jalan cerita akan divisualisasikan dalam animasi. Termasuk didalamnya penentuan keyframe per scene, durasi gerakan per karakter, maupun jumlah frame yang harus dibuat.
3. Membuat ilustrasi dan model karakter
Disini dibuat ilustrasi dasar yang akan digambarkan di setiap keyframe cerita. Dibuat juga model karakter yang akan ditampilkan dalam animasi. Gambar karakter disini juga akan digambar dalam berbagai ekspresi dan beserta pakainannya. Jika karakter akan bergonta-ganti pakaian maka harus digambarkan semuannya.
4. Membuat sketsa animasi
Sketsa ini dibuat untuk menjadi dasar atau kunci gerakan per frame. Sketsa ini bisa berupa beberapa gambar yang mirip satu sama lainnya. Ini untuk menggambarkan gerakan dalam frame.
5. Membuat gambar keyframe
Keyframe merupakan gambar posisi penting dalam sebuah frame, misalnya gamber orang menghadap lurus kemudian menoleh ke kiri, gambar keyframe adalah gambar orang menghadap ke depan dan gambar orang menghadap ke kiri.
6. Melengkapi gambar antar keyframe
Setela anda menggambar keyframe dengan baik di setiap framenya, langkah berikutnya anda melengkapi gerakan antara keyframe. Gambar ini bisa berulang-ulang sehingga terhubung antara satu keyframe dengan keyframe berikutnya.
7. Proses animasi, penggerakan gambar.
Setelah semua proses sebelumnya selesai, langkah berikutnya adalah anda merangkai antar keyframe dan frame menjadi rangkaian gerakan berjalan. Jika semua step dibuat dalam aplikasi animasi maka akan lebih mudah bagi anda untuk proses finishingnya hingga renderingnya. Dan karya animasi anda segera bisa ditampilkan.

Tersebut proses kerangka pembuatan animasi. Ini akan dapat anda pelajari lebih lanjut bisa secara  otodidak maupun sekolah formal. Sebagai rekomendasi, jika anda ingin belajar terstruktur, sistematis, dengan target yang jelas anda bisa mengambil sekola formal jurusan animasi. Jika anda siap anda bisa DAFTAR SEKARANG di SAE Institute Jakarta.

No comments:

Post a Comment